Lorem ipsum dolor sit amet

BERAGAM OBJEK WISATA NTT

kolam oeluan TTU,NTT

Roy pazha

Pepohonan tinggi dan rindang, kesejukan, serta suara nyanyian alam di atara gemercik air seakan mampu mengusir segala kepenatan, memberikan sebuah kenyamanan tersendiri.  
Menurut masyarakat sekitar, dahulu hidup seorang nenek bernama Luan. Di lahan tempat tinggal nenek ini terdapat beberapa sumber mata air. Sumber air ini tidak pernah kering walau pada saat kemarau panjang sekali pun. Masyarakat sekitar dapat memanfaatkan sumber air yang ada di lahan Nenek Luan ini untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari maka dari itulah daerah ini disebut Oeluan. Dalam bahasa bahasa Timor "Oe" berarti air, jadi Oeluan bisa diartikan air dari nenek Luan.
Tempat wisata Oeluan ini berjarak sekitar 20 km dari pusat Kota Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara, tepat di sisi jalan trans Kupang-Atambua. Oleh karena itu, tempat wisata ini sangat mudah dicapai. 
Tiket masuk kedalam tempat wisata ini Rp3.000,00 per orang. Biaya masuk kendaraan sekaligus biaya parkir untuk sepeda motor Rp3.000,00 mobil pribadi atau angkutan umum kecil Rp20.000,00 sedangkan bus Rp30.000,00.
Tempat ini ramai di kunjungi pada saat hari-hari libur, adapun para pengunjung bukan hanya sebatas masyarakat kefamenanu saja melainkan dari kabupaten lain seperti, atambua, soe dan kupang.
Selain terdapat beberapa sumber mata air yang alirannya membentuk air terjun kecil, terdapat juga kolam renang serta wahana mainan anak-anak. Sayangnya wahana mainan anak-anak sudah tidak terawat, bahkan ada beberapa yang sudah tidak berfungsi. Air kolam renang senagaja tidak dicampur kaporit karena air dari kolam renang tersebut masih dimanfaatkan untuk mengairi area persawahan penduduk yang luasnya sekitar 70 hektar

11.21  No comments

kuliner khas Alor NTT

Roy pazha

Alor adalah nama sebuah pulau yang terletak di bagian timur Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Namanya memang belum menggema seperti Raja Ampat, tapi para traveller terus memujinya. Konon, keindahan Alor tak kalah dari Kepulauan Karibia yang begitu tersohor. Bahkan sejumlah orang menyebut, Alor lebih megah dengan kekayaan budayanya. 

Tapi di sini Kotak Bumbu tidak akan membahas masalah keindahan alam dan budaya di pulau Alor melainkan untuk membahas dari sisi kulinernya. Yupe, karena selain menikmati keindahan alam dan budayanya, salah satu hal yang selalu dilakukan oleh para pelancong adalah berbelanja dan mencicipi kuliner daerah yang dikunjungi. Begitu juga di pulau Alor ini. Meski bukan di metropolitan, Anda tetap bisa berbelanja.

Di Kalabahi, ada Pasar Kadelang yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari. Ada juga oleh-oleh khas Alor yang bisa dibawa untuk buah tangan keluarga dan teman-teman. Selain berbelanja, Anda juga bisa menyaksikan interaksi masyarakat dari berbagai penjuru Alor, baik dari pegunungan maupun pesisir pantai. Juga mereka yang datang dari pulau lain. Menarik.

Makanan ringan yang wajib dibeli adalah kenari, jagung titi, dan kue rambut. Harganya murah, cukup Rp 50 ribu saja, Anda sudah bisa membawa sekardus berisi tiga makanan ringan tadi. Karena sudah sangat terkenal, makanan ini dijual di mana-mana. Namun jika Anda ingin mendapat harga yang lumayan murah, Anda harus pergi ke Pasar Kadelang.

Untuk makan siang, bisa mencicipi lodeh jantung pisang. Makanan ini terdiri dari bagian dalam jantung pisang kepok yang dipotong-potong dan dicampur bumbu kaldu yang nikmat. Atau Anda bisa menjajal ikan kuah asam yang lezat di Mama Resto. Lokasinya tak jauh dari Pasar Kadelang. Sambil menyantap hidangan, Anda akan dimanja dengan pemandangan laut dan gunung

11.16  No comments

Gula Sabu semanis orang sabu,,hehehehe NTT

Roy pazha

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/71159_104518936278798_8291947_n.jpgGULA sabu merupakan panganan khas Pulau Sabu yang sangat unik dan bermanfaat. Sepintas, gula sabu berbentuk cairan yang sangat kental dan lengkel berwarha coklat kehitaman.  
Jenis makanan ini dibuat dari bahan dasar yang disadap dari pohon lontar. Di daerah lain, gula jenis ini juga bisa dibuat dari bahan yang disadap dari pohon enau atau kelapa.

Gula sabu merupakan hasil olahan pertanian mayoritas penduduk Pulau Sabu dan Raijua. Hal ini tidaklah aneh karena pohon tuak sebagai sumber nira (bahan baku pembuatan gula sabu) terdapat hampir di setiap walayah Pulau Sabu dan Raijua.
Gula sabu bahasa sabunya 'Donahu' kalau lengkapnya 'Donahu Hawu'.  

Bagi orang Sabu, gula sabu adalah pangan utama selain beras dan jagung yang melengkapi keseharian mereka di tengah kondisi geografis Pulau Sabu yang rawan kekeringan. Jika terjadi gagal panen pada tanaman palawija dan stok makanan menipis, maka gula sabu juga dipakai sebagai panganan untuk tetap bertahan.

Cara menikmati gula sabu adalah hanya disendok pada tempat yang terdapat gula lalu dimakan. Cara lainnya adalah gula yang ada diseduh ke dalam air, kemudian diminum seperti teh atau kopi.

Gula sabu diyakini memiliki kalori yang cukup, sebab meneguk beberapa sendok gila air ini maka akan terasa kenyang.
Di kalangan masyarakat Kupang-NTT, gula sabu atau gula air ini juga sering dijadikan minuman terapi untuk menyembuhkan penyakit mag.  Dan, gula sabu juga bisa dijadikan bahan campuran untuk jenis panganan lainnya.

11.13  No comments

makanan khas pulau Timor NTT

Roy pazha

Selain jagung bose yang terlalu terkenal itu, masih ada begitu banyak makanan tradisional orang Timor. Sayangnya, di hadapan nasi putih, semua makanan ini tak berdaya apa-apa. Dengan berbagai kemudahan pembagian beras oleh pemerintah dan para benefactor, makanan tradisional ini boleh dikata sudah punah.
Pada perayaan Hari Pangan Sedunia, 13 Oktober 2013 yang lalu, di Paroki St Paulus Oinlasi berlangsung pameran kerajinan dan pangan tradisional Atoin Meto – TTS. Peserta pameran ini adalah umat katolik dari stasi dan beberapa Paroki tetangga. Panitia juga mengundang masyarakat sekitar yang beragama lain untuk berpartisipasi dalam pameran tersebut.
Yang dipamerkan dalam stan-stan sederhana itu adalah hasil kerajinan tradisinal seperti tenun ikat, anyaman muti, dan makanan dari tepung sagu. Di stan stasi Fatumnasi misalnya, para peserta disuguhi hidangan puta’laka. Penganan ini diolah dari tepung intisari pohon gewang, yang disebut putak. Putak ini biasanya untuk pakan babi, tapi bisa juga diolah lebih lanjut untuk makanan. Intisari gewang dipotong-potong, kemudian ditumbuk untuk memisahkan serat dari tepung. Tepung putak ini kemudian direndam semalaman. Endapan dari rendaman tersebut digumpalkan seperti bola sebesar buah jeruk bali, lalu dikeringkan. Namanya put’boe’. Put’boe’ inilah yang menjadi bahan dasar untuk membuat puta’laka.
putboe
pulakasingkongAdapun cara membuat putalaka adalah sebagai berikut. Gumpalan putboe tadi dicampur dengan sedikit air lalu diceperkan dan disangrai. Biasanya diberi campuran kacang hijau atau parutan kelapa. Rasanya guriiih. Tapi kau butuh minum banyak air kalau tidak ingin tercekik.
Penganan lainnya berupa singkong bakar, dan jagung goreng. Sayangnya dari stan ke stan tidak saya temui uk saku dan jagung sangrai.
Sebenarnya masih banyak makanan tradisional Atoin Meto yang sekarang sudah sulit ditemukan. Bisa jadi karena proses pengolahannya yang memakan waktu sangat-sangat lama. Sementara sudah tersedia berbagai macam penganan siap saji yang menggiurkan.
Sebut misalnya uk. Kita pertama-tama harus menyangrai jagung, didinginkan kemudian ditumbuk sampai benar-benar halus. Jika tidak sampai halus, kita akan tersedak-sedak waktu makan. 
Lain lagi laku tobe. Ini adalah makanan dari kukusan tepung gaplek. Apa itu gaplek? Irisan singkong yang dikeringkan, sebagai salah satu cara pengawetan singkong. Gaplek ini bisa langsung direbus dan dimakan, atau dicampur dengan jagung bose. Biasanya bagian dalamnya tetap kering dan keras tak peduli berapa lama kita merebusnya. Kalau kau mau lebih sibuk, bikin saja laku tobe. Gaplek tadi kita tumbuk halus, lalu kita kukus dengan tobe [=anyaman daun lontar berbentuk kerucut]. Rasanya jauh lebih enak dan tentu saja lebih gurih jika ditambah parutan kelapa.
Makanan lainnya adalah rebusan sejenis kacang-kacangan, yang disebut koto. Ada sejenis koto yang hidup liar di hutan dan karena beracun di sebut kot’laso. Kendati cukup beracun, koto ini bisa diolah menjadi makanan yang gurih. Dan cuma satu syaratnya: kesabaran. Koto ini direbus berkali-kali, biasanya minimal sepuluh kali – seolah-olah ini angka keramat. Setiap kali mendidih, air rebusannya diganti. Bahasa Dawannya pese’ [lafal e seperti pe dalam P]. Nama makanan ini adalah kot’pese. Bayangkan kalau kacang-kacangan direbus hingga sepuluh kali? Lembuuuuut sekali. Tapi, ini hanya dimakan saat menanti musim panen, ketika lumbung sudah tak ada isi lagi dan umbi-umbian sudah habis diganyang –  kita terbiasa menyebutnya napu: musim kelaparan.
Kembali ke jagung bose. Tadi saya katakan terlalu.  Kenapa? Makanan khas orang Timor sesungguhnya adalah penpasu. Orang Kupang menyebutnya Jagung Ketemak. Biji jagung yang sudah tua direbus bersama kacang-kacangan dan sayuran hijau. Kalau beruntung punya daging, isi penpasu akan lebih bervariasi dengan adanya serat-serat daging babi atau sapi yang gurih. Coba kau tanya orang Timor, apa dia suka makan Penpasu? Sedangkan jagung bose hanya satu variasi dari penpasu: kulit ari dihilangkan dengan cara ditumbuk (dengan sedikit air dan kapur sirih), variasi lainnya: biji jagung dihancurkan dengan batu menyerupai butir-butir nasi; jagung titi aka nasi jagung., sampai ke  yang lebih halus, menyerupai tepung: bubur jagung. Yang terakhir ini konon digemari juga di negara-negara Amerika Selatan.
So, ketika nasi putih menjadi raja, orang Timor mulai merasa minder untuk makan jagung. Kalaupun terpaksa makan jagung maka pilihan paling eksotis adalah jagung bose. No penpasu! “Memalukan, seperti makan pakan ternak”

11.11  No comments

Makanan Khas Timor

Roy pazha

Jika berkunjung ke NTT, kurang lengkap rasanya kalau belum mencicipi bubur jagung khas Timor. Masakan tradisional yang dikenal dengan jagung bose ini menjadi makanan pokok pengganti nasi. Menurut tradisi warga Timor, jagung bose hanya dibuat dari jagung putih. Sebetulnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara jagung putih atau kuning. Hanya saja, jagung putih biasanya terasa lebih manis.
Sesuai dengan namanya, jagung bose berarti jagung yang di-bose-kan atau dilunakkan. Untuk mengeluarkan kulit luar jagung, jagung akan ditumbuk dengan lesung. Kemudian diayak untuk mengeluarkan sisa kulit jagung yang terkelupas.
Se'i, daging asap khas Nusa Tenggara Timur
Setelah bersih, jagung bose dimasak dengan kacang merah agar tambah nikmat. Proses memasaknya membutuhkan waktu cukup lama. Namun. lebih lezat jika jagung dimasak dengan menggunakan kayu bakar. Terakhir, tambahkan sedikit garam dan santan untuk menambah cita rasa jagung bose.
Masakan tradisional khas Timor ini tentu tidak disajikan sendirian. Jagung bose biasanya dimakan bersama daging se'i, karmanaci, dan lawar ikan. Lawar ikan dibuat dari teri segar yang direndam dengan cuka selama 10 menit, yang kemudian dibumbui dengan bawang merah, garam, dan perasan jeruk nipis. Berminat? Ayo berlibur ke NTT!
gak bakalan nyesal deh kalau datang berkunjung ke NTTku tercinta.... ;)
D tunggu kedatangannya yaahhh teman-teman . . . ;)

11.08  No comments

Air Terjun Oehala Soe NTT

Roy pazha



Terletak tidak jauh dari kota SoE, air terjun yang berada di desa Oehala ini menawarkan suasana yang rindang dan sejuk, cukup menyenangkan untuk melepas penat dan menikmati kesegaran alam yang masih asri. Dinginnya air yang mengalir di air terjun dan view yang sungguh indah dari air terjun ini jadi tampak kontras dari udara pulau Timor yang terkenal panas, terutama pada bulan Oktober seperti ini.


Desa Oehala, desa di mana air terjun berada berada sekitar 13 km dari kota SoE (10 km dari dari jalan utama plus 3 km masuk ke dalam). Sebagai salah satu andalan wisata Kabupaten Timor Tengah Selatan, air terjun Oehala termasuk belum memperoleh perhatian yang memadai dari pemerintah setempat. Jalan menuju ke sana termasuk agak sulit dilewati kendaraan pribadi, beberapa ruas jalan yang ruas ditambah jalan masuk ke dalam yang aspalnya sudah banyak berlubang menambah lama perjalanan.

Tapi tenang saja begitu kaki kita sampai di sana, mata kita akan disambut panorama air terjun yang cukup menawan baik untuk sekedar mandi, untuk dipandangi dan jangan lupa juga untuk diabadikan. Untuk itu jangan lupa membawa kamera jika anda ke air terjun Oehala.
Begitu sampai di tempat wisata, aku disambut dengan tangga dari semen menurun sekitar 40 anak tangga dengan jarak yang pendek-pendek. Begitu anak tangga itu habis maka sebuah aliran air yang jernih mengalir di batu yang berwana putih dengan aksen hijau (bukan lumut) menyapa....

Dari sini aku bisa melihat tangga yang terus menurun, juga beberapa tingkat air terjun langsung menyergap mata. Setidaknya terdapat 7 tingkat besar air terjun, itu tidak termasuk beberapa anakan kecil.
Undakan-undakan air terjun ini memberikan keunikan tersendiri seolah-olah meminta kita memilih tingkat yang paling menggoda kita untuk berendam.
Beberapa lopo juga telah dibangun untuk sarana kita beristirahat, meskipun pada saat itu yang aku lihat lopo-lopo sudah tidak beratap lagi. Teruslah turun ke bawah karena beberapa tingkat air terjun masih menunggu mata kita melahapnya.
Begitu kaki dicelupkan ke air, segarnya air seolah mengisi energi kita, sunguh segar. Rasanya tidak lengkap kalau kita tidak merendam badan kita. Aliran air di air terjun Oehala cukup deras, mungkin beberapa kita bisa menggunakan untuk terapi pijat air (hayo siapa yang mau mulai...)

Bagi yang menyukai foto, sebaiknya menunggu diatas jam 16.00. Saat itu waktu terbaik untuk mendapatkan panorama tanpa terganggu teriknya matahari yang menerobos dedaunan yang cukup rindang. Siapkan tripod atau bolehlah handheld jika tangan kita kuat, karena rindangnya dedaunan pasti akan membuat kamera kita agak lambat shutterspeednya.


Nah, waktu kembali ini yang jadi masalah. Tangga yang curam seolah-olah menyedot habis semua energi kita sehingga begitu sampai di atas kita merasa capek. Untuk itulah kita butuh bekal makanan waktu di bawah, karena tak ada penjual makanan sama sekali di sini.
Air kalau lupa tidak masalah, minum saja dari air terjun ha.. ha.. ha..

11.01  3 comments

kolam Susu,Atambua,NTT

Roy pazha

"Bukan lautan, hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu". Penggalan lirik lagu dari grup musik legendaris di era 70-an, Koes Plus pasti sudah tak asing lagi di telinga Anda. Tahukan Anda bahwa kolam susu yang ada di lagu tersebut benar-benar ada? Kolam susu yang ada di lagu tersebut terinspirasi oleh salah satu obyek wisata yang ada di Atambua, Nusa Tenggara Timur.
Obyek wisata ini aslinya bernama Kolam Susuk. Kolam Susuk sendiri berarti kolam nyamuk. Asal muasal nama Kolam Susuk sendiri berdasarkan legenda yang sudah dikenal oleh masyarakat setempat. Menurut legenda, pada jaman dahulu ada tujuh bidadari yang singgah untuk membersihkan diri di Kolam Susuk ini. Bidadari tersebut merupakan utusan Raja Lifao dari Oecusse. Raja Lifao sengaja mengirim nyamuk untuk menganggu mereka saat tertidur. Karena gangguan nyamuk tersebut, para bidadari tetap terjaga sehingga tidak dimangsa oleh para pembantu raja. Berdasarkan legenda tersebut akhirnya masyarakat setempat menyebut kolam tersebut dengan nama Kolam Susuk yang artinya sarang nyamuk.
Kolam Susuk mempunyai pemandangan alam yang cantik. Bukan hanya Koes Plus saja yang jatuh cinta pada kolam itu tapi wisatawan pun banyak mengunjungi Kolam Susuk terutama pada hari libur. Bahkan pada saat even internasional yang diadakan oleh pemerintah setempat, yaitu Sail Komodo 2013, Kolam Susuk menjadi salah satu tujuan utama para wisatwan internasional. Seperti yang tergambar di lagu Koes Plus tersebut, Kolam Susuk kaya akan ikan terutama ikan bandeng. Bahkan masyarakat setempat dan pemerintah terus mengembangkan Kolam Susuk sebagai obyek wisata serta memanfaatkan Kolam Susuk sebagai pusat budidaya bandeng dan udang sehingga lingkungan di sekitar Kolam Susuk bisa terus terawat dengan baik.
giaman gan,,???? ;)
Daerah NTT kaya akan pesona wisata alam yang memukau kan,,,???? ;)
hehehe,,,selamat menikmati bila teman-teman sempat berkunjung ke daerahku yaahhhh ;)

10.57  No comments

pesona Tanjung Bastian TTU,NTT

Roy pazha


Tanjung Bastian merupakan salah satu objek wisata yang ada di kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Nama Tanjung Bastian tidak sefemiliar pantai Kuta, Bali namun pesona alam pantai Tanjung Bastian juga tidak kalah bagus alias memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan.

Tanjung Bastian terletak di bagian utara kabupaten TTU atau tepatnya di Wini jaraknya 65 km dari Kota Kefamenanu (ibukota kabupaten). Lokasi pantai Tanjung Bastian sangat strategis karena mudah dijangkau baik itu dengan menggunakan bus, travel atau bahkan menggunakan jasa tukang ojek. Pantai Tanjung Bastian terkenal dengan hamparan pasir putihnya yang mencapai puluhkan bahkan ratusan meter, airnya jernih banget pokoknya, masyarakatnya setempat pun ramah dan sopan menjadikan Tanjung Bastian sebagai tempat yang aman bagian siapapun yang datang kesini (Tanjung Bastian).

Selain dijadikan sebagai objek wisata Tanjung Bastian juga di jadikan sebagai tempat atau arena menggelarkan event-event olahraga seperti pacuan kuda. Jalur pacuan kuda yang ada di Tanjung Bastian merupakan jalur pacuan yang paling indah paling bagus di seluruh Indonesia.

Jikalau Anda berkesempatan mengunjungi Kefamenanu tapi tidak pernah berkunjung ke Tanjung Bastian itu sama saja Anda belum pernah melihat Kefamenanu. Terkadang ada yang bilang rugi kalau tidak sempat mengunjungi Pantai Tanjung Bastian.
Selain Tanjung Bastian Anda masih bisa dapat menikmati keindahan objek-objek wisata lainnya yang terdapat di Kabupaten Timor Tengah Utara.

10.49  1 comment

Surga yang tersembunyi,,,Pantai Kolbano Soe NTT

Roy pazha


Tak banyak traveler yang tahu keberadaan Pantai Kolbano di NTT. Letaknya memang tersembunyi, 180 km dari Kota Kupang. Inilah pantai kebanggaan orang Timor karena sangat terjaga kelestariannya.

Pantai Kolbano yang berlokasi di Kabupaten Soe wajib Anda kunjungi saat traveling ke NTT. Perjalanan 180 km dari Kota Kupang memang cukup melelahkan.

Sempat tertawa, merasa lucu karena jauhnya minta ampun! Tapi semua itu terbalaskan dengan melihat pantai berair biru kehijauan mulai tampak di depan mata... ;)
bagi teman-teman yang suka travelling,datang aja ke Pantai Kolbano...
Di jamin puasss dehhh dengan keindahan yang memanjakan mata dan batin teman-teman saat tiba nantii,, ;)

10.39  No comments

Batu Termanu,Rote Nusa Tenggara Timur

Roy pazha

Pulau terselatan di Indonesia ini memang sangat indah, setelah sampai dengan fery penyebrangan selama 2 jam dari Kupang, dengan menggunakan kendaraan bemotor dari pelabuhan Ba’a kurang lebih 30 menit kita akan berjumpa dengan sebuah daerah pantai nan indah yang namanya Batu Termanu, masuk wilayah Rote Tengah.

Dalam tugas melatih di Rote ternyata membawa saya pengalaman yang menarik, menyempatkan diri untuk diajak bersama beberapa orang untuk berdarmawisata, pilihan kita ya ke Batu termanu itu,selain jaraknya dekat ya itu tadi pemandangan pantai yang indah menjadi daya Tarik serta kisah mistis yang aku baru tau kemudian.

Batu Termanu,Rote - NTT
Rencana kita adalah memancing, sambil menunggu beberapa orang mencari umpan, beberapa dari kita masih sempat bercengkrama tentang kisah msitis batu tersebut,di sisi timur batu itu ada pembangunan pelabuhan, dan kisahnya dimulai beberapa bulan lalu tentang salah seorang tenaga ahli yang katanya asal pulau Jawa yang sempat mengambil foto dengan latar belakang batu itu dari pelabuhan tempat dia bekerja, tanpa dia sadari tampilan di fotonya, batu itu berubah menjadi berbentuk sebuah rumah,dan lanjut cerita orang itupun sakit, dan memutuskan untuk pulang dan tidak pernah bekerja kembali lagi di Rote, itu kisah yang baru terupdate dari beberapa kisah yang tak kalah horornya juga.

Saya pun sempat enggan mengeluarkan kamera saya, karena agak gentar dengan cerita tersebut, namun pikirku kapan lagi aku bisa mendokumentasikan momen menarik ini kalo bukan sekarang, “yang akan terjadi terjadilah”, kataku dalam hati, memancing yang kita lakukan biasa disebut mancing meting kata para pemancing tradisional ini,dilakukan ketika air laut mulai surut, menggunakan tali senar kecil yang diikat di botol,masuk ke dalam air laut, dengan umpan pado semacam gurita kecil, kurang lebih badan masuk setengah badan kadang – kadang air laut mencapai leher kita.

Setelah masuk ke dalam air laut saya mulai mengambil kamera saku saya, yang saya simpan di atas topi saya,beberapa kali menjepret dengan latar belakang batu tersebut, setelah kurang lebih sejam disitu, ternyata tidak satupun diantara kita yang mendapat ikan, ”terlalu ribut, sang penghuni batu, tidak memberikan ikan “ kata om Ignas, orang yang paling tua di antara kami.

Batu Termanu, Batu Mistis nan Eksotis,Rote - NTT
Walaupun tidak mendapat ikan,kupikir kamera ini telah mencuri beberapa gambar berlatar belakang batu ini, dan tentu saja cerita mistisnya, hari sudah mulai gelap saatnya pulang.

Semoga di mata para kompasioner yang membaca tulisan ini tidak ada gambar batu ini yang berubah bentuk, kalo ada yang tertarik untuk memancing meting dan mau menguji nyali untuk mengambil gambar batu dan menikmati pemandangan batu termanu ini,silahkan hubungi saya :),salam!!

10.28  No comments

Air Terjun Oenesu kupang,NTT

Roy pazha

Air Terjun Oenesu memiliki ketinggian sekitar 10 m dengan 4 tingkatan.  Airnya meluncur dari air terjun pertama hingga ke air terjun berikutnya. Di sela-sela air terjun terdapat kubangan air berupa kolam alami.  Air yang mengalir ini banyak mengandung kapur.

Saat musim hujan, curuhan dan volume air Oenesu begitu melimpah. Kendati begitu airnya tetap jernih. Sementara ketika musim panas, airnya tak pernah kering meski tak sebanyak saat musim hujan. Namun airnya terlihat lebih jernih.

Lokasi
Terletak di Desa Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Peta dan Koordinat GPS: 10° 15' 56.77" S  123° 34' 0.92" E  
Aksesbilitas
Berjarak 17 km ke arah bara dari kota Kupang dan dapat dijangkau dengan transportasi umum atau pribadi.  Untuk menuju ke Oenesu bisa ditempuh dengan melewati jalur 40. Kondisi jalan menuju ke sana sudah beraspal mulus.  Hanya beberapa kilometer yang pada cabang masuk air terjun yang jalannya sedikit rusak, namun demikian masih dapat dijangkau.  Pada musim hujan sekalipun obyek ini masih tetap dapat dijangkau dengan mudah, karena jalannya tidak berlumpur atau becek. Semua kendaraan dapat langsung berhenti persis di samping lokasi air terjun.
Bagi yang menggunakan kendaraan umum, bisa menyewa mobil travel dari kota Kupang sekitar Rp 500.000 per hari.
Sampai di lokasi, ada dua jalur yang dapat dipakai untuk turun menuju dasarair terjun.  Untuk jalur pertama, di sebelah kiri lokasi terdapat jalan menurun yang cukup terjal yang nantinya menuju ke sebuah jembatan jauh di bawah air terjun utama.  Dari jembatan ini dapat terlihat beberapa tingkat air terjun.  Sedangkan jalur kedua melalui jembatan kayu yang cukup mengkhawatirkan karena banyak kayu tidak terpasang menutup ruasnya.  Selanjutnya menuruni anak tangga yang cukup curam hingga tiba di dasar air terjun.

Tiket dan Parkir
Tiket masuk adalah Rp 1.500 untuk orang dewasa, Rp 1.000 untuk anak kecil.  Sedangkan parkir kendaraan roda empat adalah Rp 2.000 dan roda dua adalah Rp1.000.

Fasilitas dan Akomodasi
Obyek ini telah dilengkapi dengan sarana seperti lopo, rumah makan, MCK, jalan setapak dengan tangga turun yang sudah di semen dan tempat parkir. Juga beberapa gazebo untuk melepaskan lelah.

09.54  No comments

Pantai lasiana kupang,NTT

Roy pazha


Pantai Lasiana adalah salah satu kawasan pantai Kota Kupang. Pantai Lasiana terletak di ujung timur wilayah Kota Kupang. Pantai Lasiana masuk dalam wilayah air Teluk Kupang. Panjang Pantai sekitar 3 km. Saat ini Pantai Lasiana sudah menjadi kawasan wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah Kota Kupang.
Hamparan pasir putih yang lembut, gelombangnya yang tenang dan jernih, kedalamannya yang dangkal, sangat cocok sebagai wilayah wisata keluarga. Anak-anak dapat bermain di pantai dengan tenang. Orang tua tidak perlu khawatir anak-anak akan terseret ombak. Orang tua dapat mengawasi dari pinggir pantai sambil menikmati semilirnya angin.
Sementara itu, deretan pohon lontar yang menghiasi Pantai Lasiana, menjadi keunikan tersendiri. Di ujung barat dan timur pantai masih ditumbuhi semak belukar yang memberikan kesan bahwa Pantai ini masih belum banyak dijamah.
Di Pantai Lasiana ini, penduduk membuka usaha warung-warung. Warung-warung tersebut menyediakan berbagai menu makanan. Ada pisang bakar, pisang rebus, jagung bakar, kelapa muda, berbagai macam snack, dan lain sebagainya. Bagi pengunjung yang memerlukan mandi air tawar, sehabis bermain air laut, juga tersedia kamar mandi untuk air tawarnya.
Pantai Lasiana dipadati oleh pengunjung setiap hari sabtu dan minggu. Rata-rata pengunjung datang di atas jam 12 siang hingga sore hari. Salah satu objek yang ditunggu oleh pengunjung adalah Sunset di Lasiana. Pengunjung bisa menikmati sunset yang sangat indah dari pantai Lasiana. Baik pasangan muda-mudi yang sedang berpacaran maupun yang sudah berkeluarga tak akan melepaskan moment romantis ini. Sambil menikmati kelapa muda, duduk di pinggir pantai berdua, berselimut semilir angin, menikmati tenggelamnya sang surya di cakrawala… Sungguh romantis.
Jika kita berkunjung di Pantai Lasiana, anda bisa bersantai di OCD Beach and Cafe. Jika hendak reservasi tempat, kita bisa menelpon ke 0380 8551423. Di sini tersedia berbagai macam minuman dan makanan, baik lokal maupun import. Cafe OCD ini yang buka jam 10.00 Wita  (pagi) sampai jam 22.oo Wita (malam).

OCD Beach and Cafe di tengah pohon Lontar
OCD Beach and Cafe
Front Office OCD Beach and Cafe
inside OCD Beach and Cafe

tamu-tamu turis asing di OCD Beach and Cafe

09.43  No comments

Tablolong Beach

Roy pazha


Pantai Tablolong, tempat asyik menghabiskan siang di Kupang, NTT. Banyaknya jenis ikan yang hidup melengkapi lanskap perairan Tablolong. Bila tepat waktunya, wisatawan bisa ikut lomba memancing.

Pantai Tablolong, menjadi destinasi utama saat menyusuri bagian barat Pulau Timor menuju Kabupaten Kupang Barat. Perjalanan pertama saya ini berjarak sekitar 30 km dari ibukota kabupaten.

Mengikuti kontur jalan yang relatif mendaki, menyempit, kemudian memasuki kawasan hutan yang cukup sepi mewarnai sepanjang perjalanan. Pohon kayu putih, lontar, serta semak belukar yang saat itu masih berwarna hijau karena masih musim penghujan. Semuanya berjajar siap menemani perjalanan pengunjung menuju pantai Tablolong.

Tidak jarang, sesekali terlihat penduduk setempat yang membawa beberapa jerigen sekaligus di pundaknya. Mereka berjalan menuju sumber mata air untuk keperluan sehari-hari. Sinar matahari yang menyengat siang itu, pukul 12.00 WITA sepertinya sudah bersahabat dengannya.

Suasana Paskah masih sangat kental terasa di sepanjang pedesaan yang saya lalui. Terlihat dari gereja-gereja berhiaskan salib-salib yang sengaja dipasang di sepanjang jalan pedesaan. Bahkan, di atas bukit karang yang seolah-olah menunjukkan di sanalah bukit Golgota tempat juru selamat umat Kristiani disalibkan.

Beberapa kali saya juga mendapati rumah warga yang semarak dengan nyanyian puji-pujian. Menurut informasi dari Pendeta setempat, ketika Paskah tiba warga desa akan berbondong-bondong datang ke gereja pada pagi dini hari untuk melakukan kebaktian.

Sesudahnya mereka akan menuju ke danau untuk mengikuti berbagai perlombaan seperti memancing dan mendayung sampai sore hari. Memang Paskah di NTT begitu semarak.

Sesampainya di Tablolong, saya masih penasaran dengan danau yang berada di sekitar pantai. Kabarnya, danau ini masih dihuni oleh buaya. Penasaran bercampur khawatir menimbulkan sensasi adrenalin yang luar biasa saat berkunjung ke pantai ini. Walalupun, saat pulang tidak ada satu pun buaya yang menampakkan dirinya.

Panjang garis Pantai Tablolong kurang lebih sekitar 3 km. Dengan keadaan pantai yang lengkap dengan pasir putih, bebatuan karang yang sudah mati di tepinya, serta air laut yang tenang menjadi perhiasan yang cantik. Kabarnya pantai ini juga sering dipakai untuk kegiatan lomba dayung dan mancing dari skala tradisional, nasional, bahkan internasional.

Namun sayang, saat itu Pantai Tablolong sedang surut. Kondisi seperti ini pun dimanfaatkan oleh warga di perkampungan nelayan. Apalagi anak-anaknya, mereka menikmati momentum itu untuk mencari keong di sela-sela karang.

Fiuh! Meski panas menyengat lokasi ini, tak menyurutkan semangat bocah-bocah pesisir tersebut demi memenuhi kebutuhan protein mereka dari keong laut.

Pantai Tablolong, panorama alamnya begitu sempurna. Canda tawa penghuninya selalu terlihat walau panas matahari membakar tanah Nusa Tenggara Timur.

11.59  No comments

Nembrala,Rote Nusa Tenggara Timur"Hawainya indonesia"

Roy pazha

Pantai Nemralah adalah salah satu pantai yang ada di pulau Rote, Pulau Rote sendiri terletak di ujung selatan indonesia, termasuk ke dalam wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ). Anda bisa melakukan perjalanan dari Bali Menuju kota Kupang dari bandara El Tari. Kemudain melanjutkan perjalanan ke Pulau Rote. Ada dua metode penyebrangan yang dapat anda lakukan dari Pelabuhan Tenau ke Pulau Rote yaitu dengan menumpang kapal Ferry menuju Pantai Baru (Pelabuhan di Pulau Rote) dimana perjalanan dilakukan sekitar 3-4 jam atau dengan menggunakan kapal cepat menuju Kota Ba’a dengan waktu tempuh sekitar 40-60 menit. Jika anda melakukan perjalanan menuju Pantai Baru, maka anda harus melanjutkan perjalanan dengan mobil menuju Ba’a yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan ke Nembara sekitar 1,5 jam.

Pantai Nembrala terkenal dengan ombaknya, banyak perselancar berkunjung ke pantai ini untuk menantang ombak dari pantai nembrala. Ombak di pantai ini berskala internasional, oleh karena itu banyak wisatawan asing berkunjung ke pantai ini. Pantai ini masih belum terlalu ramai, hanya beberapa kunjungan di akhir pekan dan libur panjang. Pantai ini semakin dikembangkan untuk keperluan wisata, banyak fasilitas yang sekarang di sediakan, seperti beberapa pilihan penginapan yang bisa digunakan oleh pengunjung, dengan berbagai tarif. Mulai dari hotel hingga homestay. Meskipun sarana yang sedikit terbatas, namun Pantai Nembrala, Nusa Tenggara Timur layak diacungi jempol oleh para pengunjungnya termasuk anda tepatnya.

Pantai Nembrala memiliki pasir berwarna putih, pantai ini juga disebut-sebut sebagai Kuta-nya Pulau Rote, anda bisa melihat keindahan pantai yang luar biasa di tambah pesona perkampungan yang ditumbuhi nyiur, pasir putih terus menghampar.




11.50  1 comment

Mutiara Hitam di Alor Pantar NTT

Roy pazha


Wisata Indonesia kali ini akan maen ke NTT, tepatnya Selat Pantar. Taman laut Selat Pantar berada di antara Pulau Alor dan Pulau Pantar. Taman laut yang terdapat disini bisa di golongkan sebagai Taman Laut terindah di dunia dan konon terbaik setelah Kepulauan Karibia.

“taman-laut-selat-pantar-ntt-terbaik-dunia”


Banyak wisatawan asing yang datang kesini untuk diving, mereka umumnya datang dari Amerika, Australia, Inggris, Selandia Baru, Kanada, Belanda, Belgia dan beberapa negara Asia dan semuanya mengatakan kalau taman laut di Selat Pantar sangat mengagumkan. Bahkan mereka menemukan fenomena yang Unik dan langka di taman laut selat pantar.


Seoran Diver asal AS Ken Parker mengatakan , "More big fish, prolific swarming masses of schools than anywhere I"ve seen in 20 years of diving". Luar Biasa kan, Selat Pantar merupakan taman lau terindah di dunia.

“taman-laut-selat-pantar-ntt-terbaik-dunia”

Keindahan Taman Laut Selat Pantar mencakup perairan Alor Besar, Alor Kecil, Dulolong, Pulau Buaya, Pulau Kepa, Pulau Ternate dan Pulau Pura.

Keistimewaan dari Selat Pantar adalah memiliki banyak titik diving atau menyelam favorit wisatawan karena memiliki panorama taman laut yang indah dan langka. Jumlah Spot tercatat ada 26 titik, diantaranya Half Moon Bay; Peter's Prize; Crocodile Rook; Cave Point; The Edge; Coral Clitts; Baeylon; The Arch; Fallt Line; The Patch; Nite Delht; Kal's Dream; The Ball; Trip Top; The Mlai Hall; No Man's Land; The Chatedral; School's Ut; dan titik selam Shark Close.

Titik diving Shark Close merupakan titik dimana banyak terdapat ikan hiu, namun ikan-ikan ini cukup bersahabat dengan para penyelam. Selain Ikan hiu, di Taman laut Selat Pantar juga terdapat banyak ikan lumba-lumba abu-abu yang termasuk ikan langka.


“taman-laut-selat-pantar-ntt-terbaik-dunia”

Oh ya, Akses menuju Taman Laut Selat Pantar anda dari Kupang menggunakan Kapal Feri ke Larantuka. Waktu temph sekitar 12-13 jam. dan dilanjutkan ke Pelabuhan Laut Kalabahi dengan perahu kayu sekitar 1 jam.

Sedangkan untuk Akomodasi gak perlu khawatir, di Kepulauan Alor sudah banyak tersedia penginapan dan rumah makan ko.

11.33  1 comment

Surga kecil di Raijua Sabu NTT

Roy pazha




Sabu Raijua adalah kabupaten ke-21 dan paling bungsu di Provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini. Terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2008 pada 26 Nopember 2008, Sabu Raijua merupakan pemekaran dari Kabupaten Kupang.
Sabu Raijua merupakan Kabupaten paling Selatan di wilayah NKRI. Potensi pariwisata di Kabupaten ini sungguh menakjubkan. Baik wisata alam, wisata bahari dan wisata budaya semuanya ada di Sabu Raijua. Bahkan, hingga kini, masih ada agama suku (Jingitiu, sebutan agama suku) yang masih dianut oleh masyarakat Sabu Raijua.
Ir. Marthen Luter Dira Tome dan Drs. Nikodemus Rihi Heke, M.Si adalah Bupati dan Wakil Bupati pertama di Kabupaten Sabu Raijua. Keduanya dipercayakan oleh mayoritas pemilih di Kabupaten Sabu Raijua pada Pilkada pertama di kabupaten itu setahun silam. Meski masih “balita” Kabupaten Sabu Raijua kini tengah bergeliat dalam pembangunan menuju Kabupaten yang inovatif, maju dan bermartabat.
Dalam sebuah pertemuan di Menia, Ibukota Sabu Raijua belum lama ini, Bupati Sabu Raijua, Ir. Marthen Luter Dira Tome, mengatakan, visi besar yang diembannya ketika dipercaya mayoritas masyarakat yang mendiami negeri sejuta lontar itu adalah mewujudkan Sabu Raijua sebagai Kabupaten yang inovatif, maju, dan bermartabat.
Dalam setiap kesempatan bertatap muka dengan masyarakat, misi selalu digelorakan sang Bupati. Ia selalu memotivasi masyarakat agar misi bisa tercapai melalui berbagai Program Pembangunan Berbasis Masyarakat (People Based Development Programs).
Menurutnya, visi dan misi ini merupakan kekuatan moral yang memberikan motivasi, mendorong dan memberi arah kepada pencapaian cita-cita untuk mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat Sabu Raijua.
Di sisi lain, guna mempercepat proses pertumbuhan ekonomi rakyat dan peningkatan pendapatan sesuai dengan sumber daya yang ada di Sabu Raijua dan yang dapat didatangkan dari luar, Dira Tome memiliki strategi lainnya. Setidaknya ada 3 (tiga) program utama yang dijadikan prioritas, yaitu penciptaan lapangan kerja dan peningkatan ekonomi masyarakat, pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, dan peningkatan pendidikan.
Sabu Sebagai Kota Para Dewa
Jika Bali dikenal di seantero dunia sebagai pulau dewata, maka Sabu Raijua bakal dikenal sebagai kota para dewa.Itu bukan sekedar impian. Pasalnya, kepercayaan terhadap pengaruh para dewa di Sabu Raijua hingga kini masih ada dan terpelihara sejak turun temurun. Kepercayaan terhadap pengaruh para dewa terhdapa keberlangsungan hidup orang Sabu Raijua dikenal dengan agama suku atau “Jingitiu”.
Bahkan aliran Jingitiu telah diakui semua kalangan si Sabu Raijua sebagai aliran kepercayaan yang resmi. Dalam setiap kesempatan yang ritual aliran Jingitiu, kelompok ini menghadirkan para dewa.
Kaum Jingitiu mengakui adanya kekuatan dari para dewa yang sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Kaum ini juga meyakini dengan sesungguhnya bahwa ada kehidupan setelah kematian. “Saya selalu mengatakan bahwa jika Bali dikenal sebagi pulau dewata maka Sabu adalah Kota para dewa,” kata Bupati Dira Tome.
Optimisme itu bukan muncul tiba-tiba namun lahir karena keberadaan aliran Jingitiu dengan berbagi upacara dan ritual untuk menghadirkan para dewa. “Mereka dengan songgoh-songgoh-nya dan mereka memanggil para dewa untuk menikmati sesajian. Jika ritual ini dilaksanakan tiap bulan maka para dewa akan datang tiap bulan. Dan itu yang membuat saya termotivasi memelihara dan menjadikan Sabu sebagai Kota para Dewa,” katanya.
Di NTT kata dia, aliran serupa juga ada di Sumba yang disebut Merapu, di Timor ada Boti, dan di Sabu ada Jingitiu. “Ini agama suku yang harus dilindungi. Dira Tome mengatakan, dahulu ketika semua ritual Jingitiu dijalankan dan dipelihara dengan baik, apapun yang diharapkan para tetua adat akan jadi, Ia mencontohkan, jika hujan tak kunjung datang maka mereka lakukan ritual untuk memanggil hujan, dan akan datang hujan.
Saat ini, aliran Jingitiu kurang dilindungi dan difasilitasi oleh pemerintah dan elemen masyarakat lain. Bahkan, di tengah persoalan kemiskinan dan keterbatasan yang dialami para penganut Jingitiu akan berdampak pada lunturnya daya magis dari sebuah ritual.
Hingga kini, jumlah masyarakat Sabu Raijua yang menganut aliran Jingitiu semakin berkurang. Diperkirakan sekitar 10 persen dari jumlah penduduk Sabu Raijua. Hal itu, menurut Dira Tome lantaran ada kebijakan masa lalu yang keliru. Selain itu, ada kegiatan upacara adat yang tidak bisa diabaikan karena aliran Jingitiu penuh dengan ritual dan prosesi adat. Bahkan, dari bulan ke bulan ada ritual yang wajib dilakukan oleh kepercayaan Jingitiu.
Bagi Dira Tome, melestarikan budaya termasuk memelihara aliran Jingitiu di Sabu merupakan ciri orang bermartabat . Langkah perlindungan yang ditempuh itu selain sebagai tujuan promosi pariwisata budaya juga untuk memberikan perlindungan dan penghormatan kepada agama suku ini agar tetap ada.

11.22  No comments

Pasola from Sumba NTT

Roy pazha

Pasola berasal dari kata "sola" atau "hola", yang berarti sejenis lembing kayu yang dipakai untuk saling melempar dari atas kuda yang sedang dipacu kencang oleh dua kelompok yang berlawanan.Setelah mendapat imbuhan `pa' (pa-sola, pa-hola), artinya menjadi permainan.Jadi pasola atau pahola berarti permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan.Pasola merupakan bagian dari serangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh orang Sumba yang masih menganut agama asli yang disebut Marapu (agama lokal masyarakat sumba).Permainan pasola diadakan pada empat kampung di kabupaten Sumba Barat.Keempat kampung tersebut antara lain Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura.Pelaksanaan pasola di keempat kampung ini dilakukan secara bergiliran, yaitu antara bulan Februari hingga Maret setiap tahunnya.

Proses upacara
Tradisi nyale merupakan puncak dari segala kegiatan untuk memulai pasola.
Pasola diawali dengan pelaksanaan adat nyale. Adat nyale adalah salah satu upacara rasa syukur atas anugerah yang didapatkan, yang ditandai dengan datangnya musim panen dan cacing laut yang melimpah di pinggir pantai.Adat tersebut dilaksanakan pada waktu bulan purnama dan cacing-cacing laut (dalam bahasa setempat disebut nyale) keluar di tepi pantai.Para Rato (pemuka suku) akan memprediksi saat nyale keluar pada pagi hari, setelah hari mulai terang.Setelah nyale pertama didapat oleh Rato, nyale dibawa ke majelis para Rato untuk dibuktikan kebenarannya dan diteliti bentuk serta warnanya.Bila nyale tersebut gemuk, sehat, dan berwarna-warni, pertanda tahun tersebut akan mendapatkan kebaikan dan panen yang berhasil.Sebaliknya, bila nyale kurus dan rapuh, akan didapatkan malapetaka.Setelah itu penangkapan nyale baru boleh dilakukan oleh masyarakat.Tanpa mendapatkan nyale, Pasola tidak dapat dilaksanakan.Pasola dilaksanakan di bentangan padang luas, disaksikan oleh segenap warga dari kedua kelompok yang bertanding, masyarakat umum, dan wisatawan asing maupun lokal.Setiap kelompok terdiri atas lebih dari 100 pemuda bersenjatakan tombak yang dibuat dari kayu berujung tumpul dan berdiameter kira-kira 1,5 cm.Walaupun berujung tumpul, permainan ini dapat memakan korban jiwa.Kalau ada korban dalam pasola, menurut kepercayaan Marapu, korban tersebut mendapat hukuman dari para dewa karena telah telah melakukan suatu pelanggaran atau kesalahan.Dalam permainan pasola, penonton dapat melihat secara langsung dua kelompok ksatria sumba yang sedang berhadap-hadapan, kemudian memacu kuda secara lincah sambil melesetkan lembing ke arah lawan.Selain itu, para peserta pasola ini juga sangat tangkas menghindari terjangan tongkat yang dilempar oleh lawan.Derap kaki kuda yang menggemuruh di tanah lapang, suara ringkikan kuda, dan teriakan garang penunggangnya menjadi musik alami yang mengiringi permainan ini.Pekikan para penonton perempuan yang menyemangati para peserta pasola, menambah suasana menjadi tegang dan menantang.Pada saat pelaksanaan pasola, darah yang tercucur dianggap berkhasiat untuk kesuburan tanah dan kesuksesan panen.Apabila terjadi kematian dalam permainan pasola, maka hal itu menandakan sebelumnya telah terjadi pelanggaran norma adat yang dilakukan oleh warga pada tempat pelaksanaan pasola.

Manfaat
Pasola tidak sekadar menjadi bentuk keramaian, tetapi menjadi salah satu bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada sang leluhur.Pasola merupakan kultur religius yang mengungkapkan inti religiositas agama Marapu.Pasola menjadi perekat jalinan persaudaraan antara dua kelompok yang turut dalam pasola dan bagi masyarakat umum.Pasola menggambarkan rasa syukur dan ekspresi kegembiraan masyarakat setempat, karena hasil panen yang melimpah.Pasola dapat dijadikan tonggak kemajuan pariwisata Sumba, karena atraksi budaya ini sudah diketahui banyak wisatawan mancanegara.Hal ini terlihat dalam setiap acara pasola selalu ada turis asing yang datang.Warisan budaya ini merupakan aset untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

10.48  No comments

Rumah pengasingan Bung Karno beserta istri di Ende

Roy pazha

Sebuah Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda tertanggal 28 Desember 1933 membuat Bung Karno yang saat itu berusia 35 tahun harus menjalani hukuman pembuangan sebagai tahanan politik di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Di rumah pengasingan ini, Sang Proklamator bersama istrinya Inggit Ganarsih, mertuanya Ibu Amsih, dan dua anak angkatnya Ratna dan Kartika, menghabiskan waktu mereka di pengasingan.

10.15  No comments

Map of Rinca Island

Roy pazha

Rinca Island Map gives the exclusive picture of the second biggest island in Komodo National Park which most of Komodo Dragons living. This island is close to Labuan Bajo with just 2,5 hours away by boat. Rinca Island is a home of the biggest lizard in the world, variety of while animals, numerous species of bird and several tropical flora as a habitat. It is located between Labuan Bajo and Komodo Island and become one of the tourist destinations in the Komodo National Park.
MAP

10.08  No comments
Roy pazha

Riung 1000 Pulau



Taman laut 17 pulau riung ini terletak sekitar 70 Km sebelah uatara Kota Bajawa, ibukota Ngada. Pulau Flores Bajawa, Nusa Tenggara Timur. Tempat ini termasuk wilayah kecamatan Riung, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngada. Tempat wisata alam Tujuh Belas Pulau Riung ini merupakan gugusan pulau2 kecil dan besar. Total jumlahnya ada 17 Pulau. Pulau-pulau tersebut antara lain : Pulau Wire, Sui, Taor, Tembaga, Tiga (pulau panjang), Bampa, Meja, Rutong, Patta, Halima (pulau nani), Besar, Lainjawa, Kolong, Dua, Ontole (terbesar), Borong, dan Pulau Pau.

Kawasan Taman Wisata Alam Tujuh Belas Pulau merupakan hutan kering. Hampir di seluruh pesisir pantai ditumbuhi dengan pohon bakau.Fauna yang hidup di taman laut 17 pulau riung ini rata2 adalah fauna yang jarang di temui di perkotaan antara lain : komodo, landak, rusa timor, kuskus, biawak timor, ayam hutan, musang, kera, buaya, elang, bluwok, bangau putih, bangau hitam, burung perkici dada kuning, burung nuri, tekukur, burung wontong atau burung gosong, dan kelelawar.

aman laut 17 pulau riung ini memiliki keindahan yang luar biasa, di taman laut ini wisatawan dapat melihat keindahan bawah laut yang indah di tambah hamparan pasir putih yang sangat terjaga kebersihannya..

09.56  No comments

Komodo Island

Roy pazha

Letak Geografi
Lokasi Asia Tenggara
Koordinat 8.55° S 119.45° EKoordinat: 8.55° S 119.45° E
Kepulauan Kepulauan Sunda Kecil
Luas 390 km²
Negara
Indonesia
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Demografi
Populasi perkiraan 2000
Kelompok etnik Bugis, dll
Pulau Komodo
Komodo Island.jpg
Situs Warisan Dunia UNESCO
Negara Indonesia
Tipe Alam
Kriteria vii, ix
Nomor identifikasi 609
Kawasan UNESCO Asia Pasifik
Tahun pengukuhan 1991 (sesi ke-15)
Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Pulau Komodo juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, karena dalam wilayah Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Rinca, Pulau Padar dan Gili Motang
Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Tahun 2009, Taman Nasional Komodo dinobatkan menjadi finalis "New Seven Wonders of Nature" yang baru diumumkan pada tahun 2010 melalui voting secara online di www.N7W.com.Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.

09.50  No comments