"Bukan lautan, hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu". Penggalan lirik lagu dari grup musik legendaris di era 70-an, Koes Plus pasti sudah tak asing lagi di telinga Anda. Tahukan Anda bahwa kolam susu yang ada di lagu tersebut benar-benar ada? Kolam susu yang ada di lagu tersebut terinspirasi oleh salah satu obyek wisata yang ada di Atambua, Nusa Tenggara Timur.
Obyek wisata ini aslinya bernama Kolam Susuk. Kolam Susuk sendiri berarti kolam nyamuk. Asal muasal nama Kolam Susuk sendiri berdasarkan legenda yang sudah dikenal oleh masyarakat setempat. Menurut legenda, pada jaman dahulu ada tujuh bidadari yang singgah untuk membersihkan diri di Kolam Susuk ini. Bidadari tersebut merupakan utusan Raja Lifao dari Oecusse. Raja Lifao sengaja mengirim nyamuk untuk menganggu mereka saat tertidur. Karena gangguan nyamuk tersebut, para bidadari tetap terjaga sehingga tidak dimangsa oleh para pembantu raja. Berdasarkan legenda tersebut akhirnya masyarakat setempat menyebut kolam tersebut dengan nama Kolam Susuk yang artinya sarang nyamuk.
Kolam Susuk mempunyai pemandangan alam yang cantik. Bukan hanya Koes Plus saja yang jatuh cinta pada kolam itu tapi wisatawan pun banyak mengunjungi Kolam Susuk terutama pada hari libur. Bahkan pada saat even internasional yang diadakan oleh pemerintah setempat, yaitu Sail Komodo 2013, Kolam Susuk menjadi salah satu tujuan utama para wisatwan internasional. Seperti yang tergambar di lagu Koes Plus tersebut, Kolam Susuk kaya akan ikan terutama ikan bandeng. Bahkan masyarakat setempat dan pemerintah terus mengembangkan Kolam Susuk sebagai obyek wisata serta memanfaatkan Kolam Susuk sebagai pusat budidaya bandeng dan udang sehingga lingkungan di sekitar Kolam Susuk bisa terus terawat dengan baik.
giaman gan,,???? ;)
Daerah NTT kaya akan pesona wisata alam yang memukau kan,,,???? ;)
hehehe,,,selamat menikmati bila teman-teman sempat berkunjung ke daerahku yaahhhh ;)
0 komentar:
Posting Komentar