Lorem ipsum dolor sit amet

BERAGAM OBJEK WISATA NTT

Tablolong Beach

Roy pazha


Pantai Tablolong, tempat asyik menghabiskan siang di Kupang, NTT. Banyaknya jenis ikan yang hidup melengkapi lanskap perairan Tablolong. Bila tepat waktunya, wisatawan bisa ikut lomba memancing.

Pantai Tablolong, menjadi destinasi utama saat menyusuri bagian barat Pulau Timor menuju Kabupaten Kupang Barat. Perjalanan pertama saya ini berjarak sekitar 30 km dari ibukota kabupaten.

Mengikuti kontur jalan yang relatif mendaki, menyempit, kemudian memasuki kawasan hutan yang cukup sepi mewarnai sepanjang perjalanan. Pohon kayu putih, lontar, serta semak belukar yang saat itu masih berwarna hijau karena masih musim penghujan. Semuanya berjajar siap menemani perjalanan pengunjung menuju pantai Tablolong.

Tidak jarang, sesekali terlihat penduduk setempat yang membawa beberapa jerigen sekaligus di pundaknya. Mereka berjalan menuju sumber mata air untuk keperluan sehari-hari. Sinar matahari yang menyengat siang itu, pukul 12.00 WITA sepertinya sudah bersahabat dengannya.

Suasana Paskah masih sangat kental terasa di sepanjang pedesaan yang saya lalui. Terlihat dari gereja-gereja berhiaskan salib-salib yang sengaja dipasang di sepanjang jalan pedesaan. Bahkan, di atas bukit karang yang seolah-olah menunjukkan di sanalah bukit Golgota tempat juru selamat umat Kristiani disalibkan.

Beberapa kali saya juga mendapati rumah warga yang semarak dengan nyanyian puji-pujian. Menurut informasi dari Pendeta setempat, ketika Paskah tiba warga desa akan berbondong-bondong datang ke gereja pada pagi dini hari untuk melakukan kebaktian.

Sesudahnya mereka akan menuju ke danau untuk mengikuti berbagai perlombaan seperti memancing dan mendayung sampai sore hari. Memang Paskah di NTT begitu semarak.

Sesampainya di Tablolong, saya masih penasaran dengan danau yang berada di sekitar pantai. Kabarnya, danau ini masih dihuni oleh buaya. Penasaran bercampur khawatir menimbulkan sensasi adrenalin yang luar biasa saat berkunjung ke pantai ini. Walalupun, saat pulang tidak ada satu pun buaya yang menampakkan dirinya.

Panjang garis Pantai Tablolong kurang lebih sekitar 3 km. Dengan keadaan pantai yang lengkap dengan pasir putih, bebatuan karang yang sudah mati di tepinya, serta air laut yang tenang menjadi perhiasan yang cantik. Kabarnya pantai ini juga sering dipakai untuk kegiatan lomba dayung dan mancing dari skala tradisional, nasional, bahkan internasional.

Namun sayang, saat itu Pantai Tablolong sedang surut. Kondisi seperti ini pun dimanfaatkan oleh warga di perkampungan nelayan. Apalagi anak-anaknya, mereka menikmati momentum itu untuk mencari keong di sela-sela karang.

Fiuh! Meski panas menyengat lokasi ini, tak menyurutkan semangat bocah-bocah pesisir tersebut demi memenuhi kebutuhan protein mereka dari keong laut.

Pantai Tablolong, panorama alamnya begitu sempurna. Canda tawa penghuninya selalu terlihat walau panas matahari membakar tanah Nusa Tenggara Timur.

0 komentar:

Posting Komentar